Dobo, -Gencar gencarnya masyarakat Aru, menolak PT.Temas Line beroperasi di Aru, pasca menaikan harga Teus/Kontainer dengan suka suka sehingga, harga sembako melambung di Aru.
Diketahui, Kementrian Perhubungan dan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut justru, malah memenangkan PT.Temas Line dalam Lelang atau Tender Subsidi Teus/Kontainer.
Ketua LSM Nusantara Aru, Legend Saul Apanath, yang mewakili masyarakat Aru, sangat menyangkan keputusan yang di ambil oleh, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. Pasalnya, kami masyarakat Aru, lagi menolak PT.Temas Line untuk beroperasi di Aru, namun Dirjen Perhubungan Laut memilih PT.Temas Line sebagai pemenang tender.” Sebenarnya, ada apa sehingga dari tahun ke tahun cuma PT.Temas Line”, gumamnya.
Lebih lanjut, apakah tidak ada PT pelayaran yang lain lagi di Indonesia?, ataukah, diduga Direktorat Jenderal Perhubungan Laut masuk angin.” PT.Temas Line diketahui, dari tahun 2019 hingga 2022 hanya PT.Temas Line yang keluar sebagai pemenang tender Teus bersubsidi “, beber mantan ketua KNPI sekaligus Ketua LSM Nusantara Aru Membangun, Legend Apanath, pada Rabu (09/02-2022) di kediamannya yang beralamat di Lorong Kawasan Kelurahan Siwalima Kecamatan Pp Aru.
Apanath meminta, untuk Menteri Perhubungan Cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, untuk segera membatalkan Pemenang tender subsidi Teus Tol Laut yang di tunjukan oleh PT Temas Line dan segera usulkan kapal Penugasan ke Aru.
Hal tersebut, didasari karena apabila PT. Temas Line otomatis Program Nawa cita atau program Presiden RI, Ir.Joko widodo, tidak akan jalan dengan sempurna.” Pasalnya, diduga PT.Temas Line hanya menggunakan Tol Laut sebagai tameng untuk memperlancar bisnis kontainer Regulernya dengan harga dan kebijakan yang tidak masuk akal dan berdampak masyarakat Aru yang menjadi korban (harga kebutuhan menjadi mahal)”, tegas mantan Ketua KNPI Aru.
Baca juga:
Wapres RI ke Sulsel Bahas MPP dan UMKM
|
Masih menurutnya, di Tahun 2021 kemarin PT.Temas Line, memainkan jatah teus tol laut dari 45 teus menjadi 30 teus bahkan 10 teus yang masuk di pelabuhan Yos Sudarso Dobo, sisanya, muatan reguler dengan harga kontainer yang mencekik Distributor sehingga, masyarakat Aru, yang jadi korban.” Oleh karena itu, perlu saya tegaskan sekali lagi supaya Direktorat Jenderal Perhubungan Laut tetap mengedepankan nama harum di mata publik dan tidak mendukung dugaan sistem praktek Monopoli Di Kabupaten Kepulauan Aru, (T17) maka Menteri Pehubungan Cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut segera meluncurkan Kapal Penugasan/kapal bersupsidi Ke Aru, (T17) untuk menggantikan peran pelayaran PT.Temas Line”, pungkasnya. Kabiro Dobo(jus)